Surat Cinta dari Tuhan

Singkatnya, kira-kira tahun lalu, agak lupa tepatnya bulan apa, saya mengikuti sebuah Kamp Wanita Bijak Single. Kamp ini awalnya hanya diperuntukan bagi suami istri, yang suami mengikuti Kamp Pria Sejati, sedangkan si istri mengikuti Kamp Wanita Bijak. Nah, akhirnya dibuatlah kamp untuk mereka yang belum menikah, dengan ditambahi judul 'single'.
Dalam kamp ini saya merasa sangat terberkati, banyak hal yang dibahas mengenai kekristenan dalam sudut pandang wanita single, serta banyak hal dan sesi-sesi yang membuka mata, hati, dan pikiran saya. 
Bukan mau sok bijak, tapi menurut saya pribadi, kamp ini menjadi motivasi saya untuk berpikir dan bertindak sebagaimana mestinya menjadi wanita-wanita yang Tuhan rindukan.
Banyak hal yang saya dapatkan, mungkin akan saya share di posting saya berikutnya. 
Tapi, ceritanya begini.
Bisa dibilang saya sedang berada dalam masa-masa sendu. 
Bukan mau dirasa-rasain, tapi memang kenyataannya. Ada suatu masalah yang menurut saya serius dan berat. Saya ga nyangka harus menghadapinya (lagi). 
Singkatnya, itu menyakitkan. Amat. Tapi, ketika KUAT yang hanya menjadi satu-satunya pilihan, maka menjadi KUAT lah yang harus saya pilih. Susah, memang. 
Sampai akhirnya, kemarin saat saya membereskan lemari, saya menemukan banyak barang yang kembali memutar semua kenangan dan mengingatkan saya pada seseorang. Tapi diantara semua barang itu, saya menemukan sebuah surat. 
Surat itu diberikan oleh pembimbing saya  di hari terakhir kamp. Surat itu ditulis oleh pembimbing saya jauh sebelum saya bertemu dengannya. Entah kenapa, isinya pas dan seperti menohok saya. 
Saya percaya, bukan suatu kebetulan kakak pembimbing saya menuliskan surat itu untuk saya. Yang saya percaya, saat kakak itu berdoa meminta petunjuk Tuhan saat ingin menulis surat untuk saya, bukan dia yang sedang menulis tapi Tuhan sendiri yang sedang menulis. Amin.
Begini lah isinya:


To: Deviena Dameria Sagala


Salam Sejahtera,


"Deviena Dameria Sagala, demikian Tuhan menciptakan engkau
Dia mengenal nama mu, Dia tahu nama mu dan Dia memanggil nama mu dengan lembut.
Engkau ada di bumi ini bukan suatu kebetulan, karena tidak ada yang terjadi di dunia ini tanpa seijin KU,
Semuanya ada di dalam kendali tangan KU, meskipun engkau berpikir dan melihat sesuatu keadaan yang kacau dan tidak terkendali di sekeliling hidup Mu, percayalah pada KU
Aku Allah yang punya kuasa untuk mengambil alih dan mengendalikan segala sesuatu.
Jangan takut, jangan ragu, jangan bimbang, percayalah pada KU.


Aku ingin engkau maju dan jangan menyerah
Jangan melihat kepada masa lalu, jangan ingat-ingat yang dahulu, apa pun keadaanmu, apa pun masa lalu mu.
Aku mengasihi Mu, Aku mau engkau melihat ke depan karena Aku menyediakan bagimu masa depan yang penuh harapan,
sekalipun engkau berkata 'aku tak punya harapan', tapi ketahuilah Aku sanggup mengerjakannya buat mu, Anakku.
Datanglah kepada Ku dan kembalilah kepada Ku,
serahkan semua duka mu,
luka mu,
karena Aku yang akan memulihkan mu,
dan ketika Aku memulihkan engkau,
keadaanmu akan seperti orang yang bermimpi,.............."


Kira-kira itu sepotong surat yang diberikan oleh pembimbing saya yakni Kak Uli. Apa pun persepsi orang ketika membaca posting ini, bagi saya, surat ini sangat berarti dan sungguh Tuhan Maha Tahu keadaan yang akan menimpa saya jauh sebelum saya mengalaminya.
Gbu

0 Comments:

Posting Komentar



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda