Kusimpan dalam lubuk hatiku
Lewati setiap masa
Tiap tetes air mata dalam hidupku
JanjiMu menopang hidupku
KasihMu menuntun langkahku
Dalam setiap waktu
Penolongku yang kupercaya
T’rimakasih buat kasih setiaMu
PenyertaanMu sempurna
JanjiMu tak pernah terlambat menolongku
Buat kasih setiaMu
Didalam hidupku
Label: Life
Sabtu ini berakhir dengan cerita malam bersama salah satu 'lebih dari teman' gue yakni Inna. Masih inget mungkin ya Inna itu siapa? Ya, Inna dan Rena, dua 'lebih dari teman' gue.
Memang benar ya, ga ada yang tahu hari esok.
Begitupun dengan cerita cinta, hmm terlalu berat, mungkin lebih pas kalo dikatakan kisah kasih. Ya, kisah-kisah itulah yang membentuk persahabatan ini.
Ga pernah terbayangkan sebelumnya, kalo harus merasakan kisah kasih seperti yang kami dan beberapa teman diluar sana merasakan. Kalo kata teori komunikasi, salah satu element dari komunikasi efektif ya harus ada channels untuk menyampaikan pesan. Tapi, boro2 channels (re:alat komunikasi, waktu komunikasi), source nya aja ga ada buuung. Kebayang ga, menjalin kasih tapi ga bisa komunikasi efektif dalam waktu yang lama? Ya kalo mengutip kata-kata seorang teman gue saat gue cerita, "buset gue ga ketemu seminggu aja udah die, deeev". Hi Boys, coba renungkan kembali dan syukuri deh, saat kalian berada di 'tahap awal' untuk bertanding, saat kalian lolos, saat kalian masuk dalam 'babak karantina', saat kalian merasakan deg-degan super dahsyat di hari pengumuman, dan saat akhirnya kalian resmi menjadi 'pemenang' dalam pertandingan itu, ada kami lho yang men-support, mendoakan, memotivasi, dan menunggu.. Pernah ninggalin? Tidak.
Menghabiskan malam tanpa bintang, iya itu cuplikan lagu agaknya.
Tapi bener kok, bintang itu kalian. Yang mungkin saat ini masih atau pernah ada di hati kami.
Melalui hari demi hari dengan tanda tanya besar, 'sedang apa kalian, bagaimana hari kalian, bagaimana kabar kalian, apakah ada masalah,' dan melalui hari demi hari dengan kerikil kesedihan, 'sepi, butuh cerita, butuh dukungan, lagi ada masalah'. 5 bulan tanpa komunikasi, bahkan sampe skrg pun masih susah komunikasi. Nyesek? Bangettt. Pernah ninggalin? Ga, sama sekali. Kami menunggu dengan sabar, menunggu dengan setia, walaupun sesak.
Lalu, masih ingat dengan PHI? Ya, perjuangan pertama. Empat hari tak terlupakan menyusuri rute Pejaten-Cempaka Putih.
Kita dateng lho kesana, mengejar waktu supaya sebelum jam setengah 8 sudah sampai dan bisa ngintip dari luar. Pernah juga, tiba-tiba jam 6 masuk sms "eh udah bisa dikunjungin ayo cpt dateng yang". Langsuuung heboh panik, buru-buru pergi, dan sampe sana? Eng ing engggg perubahan jadwal dan harus nunggu sampai jam makan malam selesai.
Empat hari kesana, bawa oleh-oleh (mostly J.Co :p ) untuk kalian makan 'diam-diam', sebenarnya kalo dipikir-pikir, terjadi ketidakseimbangan sih antara waktu dan jarak tempuh oleh tiga gadis dibandingkan dengan waktu ketemu disana. Tapi, kami syukuri itu. Ini perjuangan. Ini pengorbanan. Ini bukti kami mengasihi kalian. Ini bukti kami menghargai kalian.
Di hari pertama kalian sampai, kita mobil pertama yang datang. akhirnya gue nekat nanya ke bapak-bapak penjaga, dimana blok kalian nginep. hahaha, dan sambil nunggu bis kalian datang, ini yang kami lakukan.
Banyak temen yang asal main ke rumah pasti berkata, "anjrit, masih ada aja lo foto ini?" "demi apa! gue gamau liat muka gue di foto itu!" atau "ini jaman kapan vienaaa, buruk banget ini kita disini".
Kutipan kata tersebut terdengar setiap gue menyodorkan album-album foto saat ada teman yang bermain di kamar. Ya, dulu kebiasaan gue menyimpan foto-foto sampai akhirnya kalo sekarang dilihat kembali........ DUAAARRR? Aib banget.
Biar ga penasaran, ini ada sebagian kecil memori masa muda yang penuh keaiban yang gue yakin banget lo semua pernah melalui masa-masa ini.
Label: Life
These are some pictures I took..
Label: Kuliner
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda