saat teduh hari ini

waktu ku adalah hari ini
aku akan memulainya dengan ucapan syukur dan senyuman, bukan kritik
akan kuhargai setiap detik, menit, dan jam
karena tak sedetik pun dapat ditarik kembali


hari ini tidak akan kusia-siakan
seperti waktu lalu yang terbuang percuma
hari ini takkan kuisi dengan kecemasan tentang apa yang terjadi esok
sebaliknya,
akan kupakai waktuku untuk membuat sesuatu yang kuidamkan terjadi
hari ini aku belajar lagi, untuk mengubah diri sendiri
hari ini akan kuisi dengan karya


kutinggalkan angan-angan, yang selalu menyatakan, "Aku akan melakukan sesuatu jika keadaan berubah."
jikalau keadaan tetap sama, dengan kemurahan-Nya aku tetap akan sukses dengan apa yang ada padaku


hari ini aku akan berhenti berkata, "aku tidak punya waktu.", karena aku tahu aku tidak akan pernah mempunyai waktu untuk apa pun
jika aku ingin memiliki waktu, aku harus meluangkannya


hari ini akan kulalui seolah hari akhirku akan tiba, 
akan kulakukan yang terbaik dan tidak akan kutunda sampai esok,
karena esok belum tentu ada..

Boy meets girl

biasanya yang salah dengan keinginan hati kita bukan menyangkut soal APA yang kita inginkan, tapi menyangkut soal TERLALU menginginkannya..

Surat Cinta dari Tuhan

Singkatnya, kira-kira tahun lalu, agak lupa tepatnya bulan apa, saya mengikuti sebuah Kamp Wanita Bijak Single. Kamp ini awalnya hanya diperuntukan bagi suami istri, yang suami mengikuti Kamp Pria Sejati, sedangkan si istri mengikuti Kamp Wanita Bijak. Nah, akhirnya dibuatlah kamp untuk mereka yang belum menikah, dengan ditambahi judul 'single'.
Dalam kamp ini saya merasa sangat terberkati, banyak hal yang dibahas mengenai kekristenan dalam sudut pandang wanita single, serta banyak hal dan sesi-sesi yang membuka mata, hati, dan pikiran saya. 
Bukan mau sok bijak, tapi menurut saya pribadi, kamp ini menjadi motivasi saya untuk berpikir dan bertindak sebagaimana mestinya menjadi wanita-wanita yang Tuhan rindukan.
Banyak hal yang saya dapatkan, mungkin akan saya share di posting saya berikutnya. 
Tapi, ceritanya begini.
Bisa dibilang saya sedang berada dalam masa-masa sendu. 
Bukan mau dirasa-rasain, tapi memang kenyataannya. Ada suatu masalah yang menurut saya serius dan berat. Saya ga nyangka harus menghadapinya (lagi). 
Singkatnya, itu menyakitkan. Amat. Tapi, ketika KUAT yang hanya menjadi satu-satunya pilihan, maka menjadi KUAT lah yang harus saya pilih. Susah, memang. 
Sampai akhirnya, kemarin saat saya membereskan lemari, saya menemukan banyak barang yang kembali memutar semua kenangan dan mengingatkan saya pada seseorang. Tapi diantara semua barang itu, saya menemukan sebuah surat. 
Surat itu diberikan oleh pembimbing saya  di hari terakhir kamp. Surat itu ditulis oleh pembimbing saya jauh sebelum saya bertemu dengannya. Entah kenapa, isinya pas dan seperti menohok saya. 
Saya percaya, bukan suatu kebetulan kakak pembimbing saya menuliskan surat itu untuk saya. Yang saya percaya, saat kakak itu berdoa meminta petunjuk Tuhan saat ingin menulis surat untuk saya, bukan dia yang sedang menulis tapi Tuhan sendiri yang sedang menulis. Amin.
Begini lah isinya:


To: Deviena Dameria Sagala


Salam Sejahtera,


"Deviena Dameria Sagala, demikian Tuhan menciptakan engkau
Dia mengenal nama mu, Dia tahu nama mu dan Dia memanggil nama mu dengan lembut.
Engkau ada di bumi ini bukan suatu kebetulan, karena tidak ada yang terjadi di dunia ini tanpa seijin KU,
Semuanya ada di dalam kendali tangan KU, meskipun engkau berpikir dan melihat sesuatu keadaan yang kacau dan tidak terkendali di sekeliling hidup Mu, percayalah pada KU
Aku Allah yang punya kuasa untuk mengambil alih dan mengendalikan segala sesuatu.
Jangan takut, jangan ragu, jangan bimbang, percayalah pada KU.


Aku ingin engkau maju dan jangan menyerah
Jangan melihat kepada masa lalu, jangan ingat-ingat yang dahulu, apa pun keadaanmu, apa pun masa lalu mu.
Aku mengasihi Mu, Aku mau engkau melihat ke depan karena Aku menyediakan bagimu masa depan yang penuh harapan,
sekalipun engkau berkata 'aku tak punya harapan', tapi ketahuilah Aku sanggup mengerjakannya buat mu, Anakku.
Datanglah kepada Ku dan kembalilah kepada Ku,
serahkan semua duka mu,
luka mu,
karena Aku yang akan memulihkan mu,
dan ketika Aku memulihkan engkau,
keadaanmu akan seperti orang yang bermimpi,.............."


Kira-kira itu sepotong surat yang diberikan oleh pembimbing saya yakni Kak Uli. Apa pun persepsi orang ketika membaca posting ini, bagi saya, surat ini sangat berarti dan sungguh Tuhan Maha Tahu keadaan yang akan menimpa saya jauh sebelum saya mengalaminya.
Gbu


KU YAKIN SAAT KAU BERFIRMAN
KU MENANG SAAT KAU BERTINDAK
HIDUPKU HANYA DITENTUKAN
OLEH PERKATAAN-MU
KU AMAN KAR’NA KAU MENJAGA
KU KUAT KAR’NA KAU MENOPANG
HIDUPKU HANYA DITENTUKAN
OLEH KUASA-MU
BAGI TUHAN TAK ADA YANG MUSTAHIL
BAGI TUHAN TAK ADA YANG TAK MUNGKIN
MUJIZAT-NYA DISEDIAKAN BAGIKU
KU DIANGKAT DAN DIPULIHKAN-NYA


"Broken Vow"

Tell me her name
I want to know
The way she looks
And where you go

I need to see her face
I need to understand
Why you and I came to an end
Tell me again
I want to hear
Who broke my faith in all these years

Who lays with you at night
When I'm here all alone
Remembering when I was your own

[Chorus:]
I'll let you go
I'll let you fly
Why do I keep asking why
I'll let you go
Now that I found
A way to keep somehow
More than a broken vow
Tell me the words I never said
Show me the tears you never shed
Give me the touch
That one you promised to be mine
Or has it vanished for all time

[Chorus]
I close my eyes
And dream of you and I
And then I realize
There's more to life than only bitterness and lies

I close my eyes
I'd give away my soul
To hold you once again
And never let this promise end

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda