Rumah Pisang

HALO, wah udah lama juga ya ga blogging sejak disibukan dengan aktivitas perkuliahan dan lainnya akhir-akhir ini.
Nah, masih inget kan kalo gue pernah sedikit cerita bahwa gue penggemar pisang? Tebak apa yang baru-baru ini gue dapatkan di kampus? Begini ceritanya..

Saat itu, gue lagi buka account FB salah satu temen gue dan gue menemukan sebuah link tentang tempat ini, karena gambar yang terpampang adalah sebuah pisang, gue langsung semangat untuk membukanya, dan gue seneeeng banget pas tau informasi ini.

Ya, namanya Rumah Pisang. Berlokasi di Kantin FHUI lt. 2, tempat ini menjual berbagai menu makanan dan minuman yang berbahan dasar pisang. *triiiiinnggg
Pertama kali gue dateng kesana, gue udah interested dengan desain kios yang unik dan jarang dimiliki oleh kios-kios di kantin seperti biasanya. (jangan liat angle nya ya, gue ambil angle yang kacau banget karena buru-buru mau makan hahaha)
Gue langsung semangat melihat menu, lucu-lucu dan menarik hati banget nama menu yang ditawarkan. Sampe bingung mau mesen apa dan berapa macem hahaha. Akhirnya gue memutuskan untuk memesan Banana Crispy Chocolate with Caramel (Rp 13.000,00) Hmmmmm rasanya...... enaaaak, caramel sauce nya juga indonesia banget dan manis, nyam nyam nyam. Sayangnya waktu pertama kali gue nyoba ga gue foto, jadi gue pinjem foto menu temen gue aja ya biar kalian bisa tau seperti apa kira-kira bentuknya.
Sementara untuk minuman, gue memesan Banana Strawberry Smoothie (Rp 13.000,00), yang rasanya lejit dan tentunya sekali lagi gue bilang enak.
Untuk kedatangan gue yang kedua gue hanya memesan Es Pisang Rempah, rasanya sih menurut gue enak enak aja, ya mungkin karena gue bakal suka apapun yang berbahan dasar pisang kali ya hahaha. Es Pisang Rempah ini, minuman yang berisikan pisang yang di-blend dengan rempah dan susu. Nah dan yang terakhir, di kedatangan gue yang ketiga, gue mencoba Nasi Goreng Pisang (Rp 17.000,00) Ekstrim banget ya kayanya, dan ternyata setelah gue coba, terpaksa gue bilang kurang enak.
Mungkin ga nyambung kali ya pisang bergulat dengan nasi goreng di lidah gue, tapi lain halnya dengan Banana Smoothie yang gue pesen, sekali lagi gue bilang enak :D
Harga di kios ini pas lah untuk kantong mahasiswa, apalagi buat kalian yang suka pisang ataupun suka ngemil. Sehat lho ngemil pisang hehehe, ga percaya? googling deh! hahaha.
Masih belum terpuaskan dengan santapan yang gue dapet di RumPis, gue tergoda untuk nyoba Pisang Coklat (@ Rp 1.000,00) di kios kantin lantai 1, dan ternyata saudaraaaaaaa-saudaraaaaaa, ga salah deh gue boros banget hari itu, pisangnya empuk, kulinya masih renyah, dan tentunya maniiissss.
Huaaaah, makasi ya buat kantin FHUI yang udah memfasilitasi kebutuhan saya, dan sekarang giliran kalian ya. Selamat mencoba!

Actually, gue masih sangat awam di dunia desain grafis, tapi gue suka banget, berawal dari ketertarikan gue dengan Scrapbook sih, lucu aja gitu menyatukan percaan2 kertas dari motif yang berbeda-beda. Namun, karena harga bahan scrapbook yang tidak murah dan perlu waktu untuk menabung, alhasil gue mencoba menggali kreatifitas sendiri membuat Scrapphoto dari software yang ada, daaaan.. taraaaaaa ini dia hasilnya.




Usaha Sampai Ketemu

Emang ga ada abisnya kalo menceritakan kisah-kisah perjuangan ldr yang abnormal dengan 'mereka'. Kami yang nungguin, kami juga yang seolah-olah berlari-lari bercucuran keringat untuk mencari cara agar dapat bertemu atau setidaknya mengeluarkan satu atau dua patah kata, atau pun sekurang-kurangnya melihat sosok nyata dari orang yang selama ini kami tunggu dalam menit-menit berharga.

Kali ini, kisah perjuangan terjadi di Selapa, Lebak Bulus. Mereka mendapat tugas atau istilah ilmiahnya deputasi ke Jakarta dala rangka Sertijab Kapolri yang baru. Seneng awalnya membayangkan bisa menyaksikan penampilan perdananya bermain drum corps, namun ternyata kenyataan berbanding terbalik. Tragedi bermula karena kepanikan gue saat melewati gerbang utama Mako Brimob, saat itu gue melihat tim DC sedang bermain dan berjalan menuju gerbang, sontak gue langsung memberi lampu sen kanan dan membanting setir tanpa melihat kaca spion, dan ternyata dari belakang ada motor yang ngebut dannn.... jedaaaarrr. jatoh deh bemper gue yang memang sebelumnya udah rapuh karena pernah tabrakan beruntun.
Setelah berdiskusi, akhirnya gue melanjutkan perjuangan bersama rekan senasib sejati, Rena. Bermodalkan nekat dan over-confident, gue mulai memasuki gerbang utama Mako Brimob, mungkin karena gue satu-satunya mobil yang isinya orang sipil, polisi disana langsung memberi perintah untuk membuka kaca dan menanyakan hendak kemana gue. Cuma panik yang gue rasakan saat itu, tapi sok tenang aja gue bilang mau ketemu sodara dari AK**L, dan akhirnya gue boleh masuk.

Sayang, pas udah masuk, mereka sudah selesai main DC, tapi gapapa at least masih bisa foto sama dia pake seragam yang super banyak atributnya itu hehehe.

Tentang Selapa, sampai detik ini gue merindukan 3 hari perjuanan ke Selapa. Jam 4an mulai jalan ke Selapa, nungguin mereka sampe selesai makan malam, jam setengah 7 udah nungguin di depan flat atau parkiran, sambil nebak-nebak muka dan cara jalan setiap taruna yang lewat. Kalo ada yang kita kenal langsung SKSD manggil : "eh A, liat B ga?" Hahahaha, gatau malu.

Terima Kasih Selapa, karena lokasi mu yang strategis dan dekat dari rumah kami bisa berkunjung dengan fleksibel.
Buat S, I miss you.

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda