status-mate

"Friendship needs no words- it is solitude delivered from the anguish of loneliness"

Namanya Mascarena Samora dan Carinna Putri Linanta.
Awalnya, gue dipertemukan dahulu dengan Rena. Melalui percakapan singkat antara gue dan ka tasya (salah satu teman gereja gue yang kebetulan kenal dengan rena), gue jadi tahu sedikit tentang rena yang ternyata punya 'status' yang sama seperti gue. Rena kuliah di Atma Jaya jurusan Hukum 2008, rumahnya di Bintaro. Dia punya boneka kesayangan namanya Peepoo (bener ga ejaannya ren?). Aksi pertama adalah add rena lewat Facebook, lalu dilanjutkan dengan aksi kedua yaitu chat lewat MSN. Gue masih inget banget, waktu itu belum ada WiFi di rumah gue, akhirnya pulang kuliah gw bela-belain ke Choco Corner di Pejaten Village biar bisa chatting. Hahahaha konyol banget. Kita ngobrol panjang lebar dan saling menumpahkan perasaan yang kira-kira selama tiga bulan dipendam masing-masing. Wah rasanya seperti menemukan mata air di tengah gurun *lebeh, ya setidaknya gue lega banget karena menemukan 'teman senasib' (kenapa ga kenal dari 21 juli 2009 aja ya yang mana hari terberat kami). Pokoknya singkat cerita, kita makin intensif komunikasi sejak hari itu apalagi tidak lama setelah itu WiFi gue nyala di rumah YIHAAAA :) Bisa dibilang hampir tiap hari chatting sama rena walaupun yang dibahas ya itu-itu lagi. Tapi entah kenapa ada kepuasan tersendiri waktu bisa melampiaskannya sama teman senasib. Kami bisa super duper heboh kalo salah satu dari kami tiba-tiba dapat 'kejaiban 3 menit' yang di era itu menjadi tren.Ppasti secara otomatis yang satu sms yang satu, dan yang satu langsung wawancara singkat tentang apa saja informasi yang didapat dari yang dapat keajaiban. It's like a silly thing, tapi sekali lagi ada kepuasan tersendiri aja. Setidaknya jadi tahu kabar seseorang di luar sana yang jauh dari peradaban manusia moderen. Makanya sudah biasa bagi kami untuk saling menitip salam apabila salah satu dari kami mendapatkan 'keajaiban 3 menit'.
Pertemuan perdana gue dan rena terjadi saat dua orang yang sempat hilang ditelan bumi akhirnya mendapatkan jatah cuti di Jakarta setelah mereka dilantik di lembaga pendidikan sebuah instansi milik negara. Kita ketemu di Brewww, Kemang. Satu kebiasaan yang sampai hari ini masih dilakukan adalah, entah kenapa secara otomatis langsung nyengir atau ngekeh sendiri saat ketemu, (biasanya dibarengi dengan menutup mulut masing-masing '________________')


Nah, sedangkan yang satu ini namanya Inna. Dia kuliah di Perbanas International jurusan Manajemen 2009, rumahnya deket dari rumah gue, mobilnya Swift warna ungu yang kalo lo buka pintunya lo seperti hampir jatoh karena diserbu wangi-wangian yang sangat tajam dr pengharum mobilnya hahahaha *lebay
Satu kata buat inna dari gue dan rena adalah: pasrah. Iya, dia emang paling pasrah kalo tentang 'keajaiban 3 menit' suka ngakak aja bareng rena kalo inget-inget ke-pasrahannya dia hahahaha. Kenapa bisa kenal inna? Ya kembali lagi kami bertiga dipertemukan karena suatu 'status', lebih tepatnya sih kenalan dengan inna di Nathan's Coffee, Sky Dining. Waktu itu inna pake baju warna hitam dan bawa plastik belanjaan dari Centro. Well, singkatnya kita bertiga semakin intensif berkomunikasi bahkan walaupun inna sedang melepas 'statusnya' yang gue dan rena harapkan dan usahakan segera menyandang kembali statusnya. (bagi jojoba yang melihat blog gue dan merasa hatinya ditarik setelah melihat foto innaa, hubungi gue ya hahaahah becanda)


Ya itu tadi sekilas tentang mereka yang mengisi hari-hari gue *ciyeeeeeeeehhhh
Intinya rutinitas yang kami lakukan banyak yang ga penting, tapi entah kenapa tetap dilakukan dan semakin direncanakan hahahaa, seperti : hampir ga ada hari tanpa ngobrol via msn, atau mereka BBM-an dan salah satu menjadi perantara ke gue berhubung sampe detik ini gue memutuskan masih apatis dengan BB. Main di rumah salah satu dari kami, ngobrol ngalor ngidul biasanya ditemani semangkuk bakso atau sebongkah cemilan. Sayangnya. sampe hari ini belum pernah menginjakan kaki di tanah Bintaro (rena's) karena jauh ;p, belajar masak bareng yang pada akhirnya ......... (isi sendiri) dan  yang bener-bener menarik adalah wisata kuliner. Oh, hampir lupa, ga ada pertemuan tanpa KAMERA, mungkin ini kata benda yang sangat mendeskripsikan gue, rena, dan inna bgt ya, yaitu KAMERA. Entah penyakit bawaan entah suatu hal yang normal, you named it. (foto-foto terlampir ya di entri berikutnya)

Yang jelas terima kasih pada CK dan DM yang telah mengirimkan teman-teman terunik ini untuk gue..

0 Comments:

Posting Komentar



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda